SANG PELUKIS WAKTU

Dia merangkak diantara nasib dan keberuntungan
Peluk terahir ibu dihalaman Rumah Selalu yang pertama diridunya
dari ngilunya Tanah perantauan


Tak henti merayu angkuhnya mimpi
menghiba pada duri-duri jalanan
Biar pada ahirnya menyerah pada suratan.
Katanya Gersang

Dipasang surutnya gelombang kehidupan
Tertancap keyakinan yang teguh
Mimpi ini harus tetap diwujudkan.

Dia sang pelukis waktu.
Pertaruhkan cinta demi harapan
Di gelanggang yang tak kenal perasaan itu
Kudengar rintihnya'
Bagai manapun
Ibu harus bisa kubahagiakan.

Dia masih muda Kawan....
Dlukisan nya yang terahir Kulihat Gadis remaja cantik
yang Tak Henti menangis.
Yang paling berat itu Ketika harus Korban perasaan Kawan,Katanya tersendat.




P.Lubis
Malaysia
20-02-2013

0 komentar:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com