SEBERAPA JAUH JALAN INI
Pada cermin yang bisu aku berdiri
menatap bukan lagi untuk berkencan,
seperti dulunya aku berkaca
untuk Anysa bunga desa dikampungku
kini didepan kaca itu bukan lagi
sisir dan wanginya chasablangka ditanganku
hanya ingin kutanyakan padanya
Sudah sampai mana jalan ini?
Ku ulus kumis tipisku
Sudah berapa waktu yang terlampau?
Aku kini lelaki duapuluh tahunan
menginjak tanah rantau yang
asing dari aku dilahirkan,
dibawah kolong langit malaysia
kugantungkan mimpi dengan penuh harapan
Belum ada yang berubah!
Kecuali dilatar yang kurindu
Kakek telah bersauh dipusara bermahkotakan nisan
meningkalkanku dalam penantian.
Ntah berapa jauh lagi jalan ini
duka lara yang jadi trotoar ditiap langkahku
belum dapat kulihat dimana ujungnya.
Ibunda dan ayahandaku tercinta,
Nanti aku pulang sepertinya tidak
jadi Siti nurhaliza yang kan jadi mantumu,
tidak pula Luna maya kan
kuminta kau lamar untukku
Jalan ini sepertinya masih panjang..,
antara aku dan mimpiku ntah
siapa yang kan mati lebih dulu.
Karya:P.Lubis - Malaysia
25-01-2015
hanya ingin kutanyakan padanya
Sudah sampai mana jalan ini?
Ku ulus kumis tipisku
Sudah berapa waktu yang terlampau?
Aku kini lelaki duapuluh tahunan
menginjak tanah rantau yang
asing dari aku dilahirkan,
dibawah kolong langit malaysia
kugantungkan mimpi dengan penuh harapan
Belum ada yang berubah!
Kecuali dilatar yang kurindu
Kakek telah bersauh dipusara bermahkotakan nisan
meningkalkanku dalam penantian.
Ntah berapa jauh lagi jalan ini
duka lara yang jadi trotoar ditiap langkahku
belum dapat kulihat dimana ujungnya.
Ibunda dan ayahandaku tercinta,
Nanti aku pulang sepertinya tidak
jadi Siti nurhaliza yang kan jadi mantumu,
tidak pula Luna maya kan
kuminta kau lamar untukku
Jalan ini sepertinya masih panjang..,
antara aku dan mimpiku ntah
siapa yang kan mati lebih dulu.
Karya:P.Lubis - Malaysia
25-01-2015
0 komentar:
Post a Comment